Selasa, 20 Mei 2014

MEGAWATI KOK KAMU ANEH ?

Megawati: Kok kamu aneh?








Suatu hari ketika ketika Yusril Ihza Mahendra masih menjabat sebagai Menkumham, pada zaman Megawati sebagai Presiden RI. terjadi demo di depan kantornya. beliau bertanya "ini demo apa?"Mereka jawab, "Demo membubarkan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar".
"Silakan sajalah" kata Yusril, kemudian dia menambahkan "Saya pikir demo untuk memecat saya oleh Megawati, Kalau demo supaya saya dipecat, saya terima kasih, karena itu yang saya mau,"

Yusril Ihza Mahendra memang diberikan jalan oleh Allah untuk menjadi salah satu Pemimpin di negeri ini. dia tidak berambisi mengejar sesuatu secara berlebihan. Ketika masih kuliah, Yusril sudah ditawari masuk Deplu (Departemen Luar Negeri), kemudian dia pun masuk Deplu. Ditawari bergabung ke Sekneg, masuk Sekneg, ditawari UI masuk dosen, dia memilih jadi dosen. Jadi bukan karena keinginan dia mau menjadi dosen. Ketika UI menawarkan, yusril pilih salah satu pilihan yang mereka berikan. Dan, ketika masuk Sekneg, Moerdiono meminta Yusril untuk menjadi Sekneg.

Zaman Gus Dur pun susunan kabinetnya sudah ada, Nama Yusril sudah ada didalam susunan kabinet bentukan Gus Dur. dan ada kejadian unik ketika Yusril menyatakan diberhentikan oleh presiden.

"Saya siap melakukan apa saja. Kalau diberhentikan dari jabatan saya sebagai menteri, ya diberhentikan saja. Tetapi setelah itu Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001) Gus Dur bingung. Dia merasa tidak pernah memberhentikan saya. Sedangkan saya sudah memberikan pernyataan pers di istana kalau saya sudah diberhentikan oleh presiden." 


Ketika zaman Presiden Megawati, Yusril di ajak membantunya untuk menjadi menteri, Yusril Menolak tawaran Megawati
"Jangan saya, orang lain saja, karena saya sudah pernah menjadi Menteri Kehakiman." 

Tetapi Megawati ketika pembentukan kabinet tetap menelepon yusril.Ia bilang,
"Dik, masuk lagi ke kabinet, ke tempat yang dulu deh!"

"Dulu saya kan sudah bilang, kalau saya nggak usah jadi menteri." Jawab Yusril

"Koq situ aneh, ketika masa Gus Dur mau jadi menteri, kalau saya nggak mau, kenapa sih?" 

Yusril Akhirnya menerima jabatan menjadi Menteri Kehakiman dan HAM.

"Kalau saja saya mau jadi menteri pada zaman Habibie, saya bisa saja jadi menteri. Bahkan ketika zaman Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Pak Harto pun saya sudah disebut-sebut bisa jadi menteri. Ketika masa Habibie saya disuruh datang oleh Pak Habibie dan Pak Achmad Tirtosudiro, tetapi saya tidak mau datang. "Saudara disuruh datang, untuk jadi menteri." Saya nggak mau, jadi saya tidak datang. Jadi memang saya tidak punya misi untuk menjadi apa-apa." kata Yusril di lain kesempatan

Tahun ini tahun politik. menjelang Pemilu 2014 bermunculanlah calon-calon presiden yang di gadang-gadangkan oleh setiap pendukungnya. baik yang memiliki kendaraan partai politik maupun tidak. Yusril Ihza Mahendra adalah salah satu calon yang akan ikut dalam pertarungan memperebutkan posisi RI 1, dia di calonkan melalui Partai Bulan Bintang pimpinan MS. Kaban. dan Yusril Ihza Mahendra sendiri di PBB sebagai Ketua Majelis Syuro PBB.

Yusril Melihat sudah terlalu banyak ketidakadilan terjadi di negeri ini, beliau siap menjadi Presiden RI bukan untuk dirinya, tapi untuk merubah ketidakadilan di negeri ini. adanya ketidakadilan dan ketidakpastian hukum di negeri ini yang membuat semuanya morat-marit. terjadi banyak kesengsaraan terhadap rakyat karena sistem yang tidak benar diterapkan. sistem, ketidakadilan dan tidak adanya kepastian hukum menyebabkan terjadinya kemiskinan, korupsi, kesewenang-wenangan, aset negara yg tidak dinikmati oleh rakyat, dan sebagainya.
Dengan Pengalaman di berbagai bidang, mempunyai kemampuan memimpin, berani berkata benar, dan sebagai pelaku utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan negara,baik ketika ada di pemerintahan maupun diluar pemerintahan, maka sangat layak beliau untuk memimpin negara ini. 

Dan kita butuh Pemimpin yang tidak rakus terhadap jabatan dan kekuasaan. Sejarah sudah mencatat Yusril Ihza Mahendra berani mengatakan kebenaran walaupun harus berhadapan dengan para penguasa yang akhirnya kehilangan jabatan sebagai Menteri. Sejarah juga mencatat Yusril mengundurkan diri pada saat pemilihan presiden RI tahun 1999, walaupun kemungkinan untuk menang saat itu sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar