Kocak
Saat Pertama Kali Jadi Irup
Ketika pertama kali Jokowi menjadi Inspektur Upacara (Irup) saat menjabat
sebagai Walikota Solo, ada hal kocak yang dilakukannya. Ketika komandan
memerintahkan hormat, Jokowi langsung hormat. Lucunya posisi tangan Jokowi
terus menghormat sampai lebih dari satu menit.
Tentu saja peserta upacara geger dan tidak menurunkan tangan mereka. Karena
selesainya prosesi hormat bergantung pada Jokowi. Jokowi sendiri kala itu
kebingungan, “ Ini kok mereka pada nggak turun tangannya?” tutur Jokowi
tertawa.
Namun setelah Jokowi diberi kode oleh para staf agar segera menurunkan tangan,
ia lantas menurunkan tangannya.
Kena Razia Pak Polisi
Kebiasaan utama Jokowi adalah tidak begitu suka dengan hal protokoler. Nah,
Jokowi pernah terkena razia polisi saat mengendarai sepeda motor. Kala itu
Jokowi lantas bersikap seperti pengendara biasa dengan menunjukkan surat-surat
kendaraan dan KTP.
Memanjat Pagar Rumah Dinas
Suatu ketika Jokowi pulang kemalaman karena menghadiri acara dinas. Pintu
gerbang rumah dinas walikota (Loji Gandrung) terkunci. Para penjaga tak juga
membukakan pintu meski sudah dibel. Apa yang dilakukan Jokowi? Jokowi langsung
loncat pagar!
Bukan sekali itu saja. Jokowi juga pernah loncat pagar ketika hendak menghadiri
live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Karena berjubelnya massa para
staff ingin member jalan diantara kerumunan massa. Uniknya Jokowi malah
melarang. Walhasil Pak walikota memanjat pagar agar bisa masuk.
Dianggap Dukun Oleh Warganya
Suatu ketika Jokowi menghadiri acara di suatu kampung, Saat itu seorang staf
melaporkan ada anak yang sedang kesurupan di rumah dinasnya. Sontak Jokowi
bingung.
Jokowi kemudian mempercepat acaranya dan pulang ke rumah dinas. Jokowi kemudian
masuk mengambil es dari kulkas. Dia meminta anak yang kesurupan itu dibawa ke
ruang tamu. Kemudian wajah si anak diusap dengan es. Uniknya si anak terbangun.
Kejadian mirip-mirip juga pernah terjadi. Seorang perempuan membawa anaknya
datang ke Balaikota. Menurut perempuan ia harus bertemu dengan sang walikota,
karena anaknya sakit dan mengigau nama Jokowi.
Namanya bukan Jokowi kalau tidak melayani. Jokowi kemudian mengusap-usap kepala
si anak. Jokowi kemudian berkata "Sudah, sembuh!". Anehnya,
dikabarkan si anak memang benar-benar sembuh. “Padahal nggak saya
apa-apakan," kata Jokowi sambil tersenyum.
Jadi “Ajudan” Presiden
Kalau kejadian ini terjadi baru-baru ini saja saat ia menghadiri acara
pembukaan Trade Expo Indonesia ke-27 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu
(17/10/2012).
Di acara itu Presiden SBY didaulat membuka pameran itu dengna secara simbolik
memukul gong. Sesaat sebelum memukul, SBY merasa posisi gong masih terlalu
miring. Tiba-tiba Jokowi menuju gong diikuti Gita Wirjawan (Menteri
Perdagangan).Mmereka berdua memperbaiki posisi gong dengan mengangkatnya.
Suasana mendadak penuh tawa, dan tepuk tangan menyaksikan aksi Jokowi itu.
"Itu refleks saja," terang Jokowi seusai acara. Jokowi boleh
merendah, tapi itulah sikap melayani dari pribadi Jokowi yang tidak dimiliki
pemimpin sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar