Banyak sekali dan tidak terhitung banyaknya para politisi yang iri hati dengan Jokowi. Popularitas Jokowi memang sangat didukung oleh berbagai media. Apa saja yang dilakukan oleh Jokowi sepertinya tidak ada yang luput diberitakan awak media. Ini yang mengherankan sekaligus sangat dicemburui oleh para politisi baik di tingkatan Kepala Daerah maupun di tingkat Pejabat Pusat.
Hal-hal apa sebenarnya dari Jokowi yang membuat media selalu berusaha mengabarkan tentang kegiatannya?
Ada 2 hal yang mendasar dari Jokowi yang membuat Media selalu tertarik untuk meliput hampir seluruh kegiatan Jokowi. Hal-hal tersebut itu adalah:
1. Mayoritas berita tentang Jokowi adalah Berita Positif (Good News). Meliput tentang Jokowi dan mengabarkannya merupakan fakta sederhana bahwa berita itu akan selalu dicari/diburu untuk dibaca oleh banyak orang. Masyarakat kita sudah belasan tahun ini jenuh dan bosan melihat tingkah-laku pejabat-pejabat yang kebanyakan korup, yang mau menang sendiri dan tidak pernah mempertontonkan contoh yang baik. Jokowi berbeda dengan mereka. Berita Jokowi pada awal menjadi Gubernur hampir semuanya merupakan Good News. Masyarakat luas melihat langsung progress demi progress yang dilakukan Jokowi untuk membenahi Jakarta. Inilah yang akhirnya melekat pada Personal Branding Jokowi. Bisa disimpulkan bahwa Berita tentang Jokowi hampir 90% adalah kabar baik. Dan sangat menyenangkan buat siapa saja (masyarakat) untuk mendengar suatu kabar yang baik.
2. Sisi Humanis dari Jokowi begitu dominan. Jokowi yang sederhana, Jokowi yang apa adanya, Jokowi yang pintar, tenang dan selalu berpikir positif membuat banyak orang kagum pada sisi humanis dari seorang Jokowi. Sosok apa adanya itu yang membuat siapapun merasa dekat pada Jokowi. Siapa pun orangnya kalau bertemu dengan Jokowi mempunyai keinginan besar menyapa dan bersalaman dengannya. Tidak ada keraguan bagi setiap orang untuk maju menyalami Jokowi karena Jokowi pasti bersedia diajak bersalaman. Jokowi adalah pejabat yang selalu menampilkan sisi humanisnya.
Berita dari Kompas.com tadi malam adalah berita tentang kegiatan Jakarta Marathon 2013 hari Minggu kemarin dimana pada tahun ini Pemprov DKI menggandeng Bank Mandiri melaksanakan Lomba Lari Marathon untuk kategori Lari 5K, 10K, Half Marathon (21 K), Marathon Anak-anak dan Full Marathon 42 K yang diikuti 5.500 peserta resmi baik dalam negeri maupun Pelari bertaraf Internasional.
Jokowi sebagai Gubernur DKI hadir di acara tersebut dan berbaur dengan peserta, masyarakat dan panitya. Ada kejadian yang dianggap lucu ketika Jokowi ternyata lupa mengenakan Kostum Olah Raga lengkap. Menggunakan Kaos warna Merah dan Celana Pendek olahraga, ternyata Jokowi masih memakai Sepatu Khas Blusukannya. Jadinya tidak matching terlihat dan membuat banyak orang merasa lucu dan menertawakannya.
Itulah sosok Jokowi yang dekat dengan banyak orang. Mereka menertawakan Jokowi dengan Lepas, dengan apa adanya dan yakin bahwa Jokowi tidak akan marah kalau ditertawakan seperti itu karena hal seperti itu hanyalah merupakan “kecelakaan kecil” dari penampilan seorang Pejabat.
Lupa memakai sepatu olah raga adalah hal lumrah, hal yang humanis. Dan semua orang bebas untuk menganggapnya lucu. Entahlah kalau pejabat lain, marah atau tidak kalau ditertawakan banyak orang karena kejeblos dengan situasi seperti itu.
Berikutnya lagi adalah Gaya Lucu Jokowi yang mengejar Pelari Kenya yang berhasil memasuki Garis Finish.
Sebagai Gubernur DKI, Jokowi bersama Menteri Pariwisata, Menteri Olah Raga dan Menteri Perdagangan diminta panitya untuk mengalungkan Kalung Kemenangan kepada 10 Peserta yang masuk Garis Finih paling awal.
Jokowi bertugas mengalungkan Kalung Kemenangan pada Peserta yang masuk urutan Kedua yaitu Stephen Tum asal Kenya. Saat itu mungkin dikarenakan banyak yang menyalami atau mengajaknya ngobrol, Jokowi lupa mengambil posisi menunggu si Pelari di area strategis Garis Finish. Jokowi malah berdiri pas di garis finishnya.
Ketika Stephen Tum melewati garis finish, Jokowi tak berhasil mengalungkan kalung tersebut karena Stephen Tum masih dalam posisi berlari. Akhirnya Jokowi ikut berlari mengejar Peserta tersebut. Jokowi berlari sambil memanggil nama Stephen Tum. Butuh beberapa saat baru Stephen Tum menyadari bahwa dia harus dikalungkan kalung kemenangan dari Gubernur DKI.
Cara dan gaya Jokowi mengejar pelari Kenya itulah yang membuat banyak orang baik panitya, masyarakat hingga para Menteri menjadi tertawa. Mimik serius Jokowi dan gaya berlari bak seorang Peserta caliber Internasional dengan sepatu Blusukanlah yang membuat orang-orang tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar